Lampung Selatan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan (Lamsel) menggelar rapat koordinasi inventarisasi rekonstruksi pasca bencana tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu.
Malalui rapat koordinasi oleh tim BNPB dengan tim pemerintah daerah setempat,Pemkab Lamsel menyatakan akan segera melakukan percepatan penanganan bencana ke tahap rekonstruksi dan rehabilitasi (RR).
“Setelah masa tanggap darurat, selanjutnya kita masuk tahap rekonstruksi dan rehabilitasi,” ungkap Sekretaris Daerah Pemkab Lamsel Ir. Fredy SM, MM saat memberikan arahannya, di Aula Krakatau Kantor Bupati Lamsel, Rabu (16/1/2019).
Dalam masa RR tersebut, Fredy mengatakan, Pemkab Lamsel akan melakukan pendataan kerugian-kerugian yang dialami para korban, termasuk relokasi, dan juga warga yang kehilangan pekerjaannya.
“Saya minta ini (inventarisasi) dihitung betul secara akurat, harus jelas, jangan sampai sudah kita anggarkan tapi tidak tepat. Ini menjadi tanggungjawab kita bersama, hari ini kita bahas, dan besok sudah final karena akan kita usulkan,” imbuh Fredy.
Ia juga meminta upaya rehabilitasi dan rekonstruksi nantinya bisa dipercepat. Hal itu agar masyarakat yang terkena dampak tsunami tidak lagi berlama-lama tinggal di pengungsian. Selain itu, pelayanan umum kepada masyarakat juga bisa segera pulih.
Sementara, berdasarkan data Media Center Posko Penanggulangan Darurat Bencana Tsunami Kabupaten Lamsel, hingga siang ini korban meninggal dunia tercatat 122 jiwa, hilang 7 orang, luka-luka 12.394 orang, rumah rusak berat 537 unit, rumah rusak sedang 146 unit, dan rumah rusak ringan sebanyak 139 unit.
Terkait dengan banyaknya kerusakan infrastruktur milik pemerintah yang rusak akibat diterjang tsunami Selat Sunda, Pemkab Lamsel juga akan segera melakukan perbaikan-perbaikan. Yang mana sumber pandanaannya dari APBD, APBN dan Provinsi. (fitri)
0 komentar: