BANDAR
LAMPUNG--Keputusan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo memindahkan Sekolah
Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP) Lampung dari Masgar Pesawaran,
ke Hajimena Lampung Selatan, berdampak positif. Sejak pindah pada 2015, jumlah
siswa meningkat tiga kali lipat.
Menurut Kepala Dinas
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Edi Yanto, peningkatan jumlah
siswa itu berkat upaya menambah fasilitas belajar dan meningkatkan gaji guru.
"Awalnya, sekolah ini kurang dinimanati. Siswa per angkatan hanya 58.
Gubernur memutuskan lokasi sekolah dipindah dan fasiltasnyanya ditambah,"
kata Edi Yanto, di Bandar Lampung, Selasa (1/8/2017).
Kebijakan Gubernur
Ridho tersebut mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian dengan
menggelontorkan dana Rp5,3 miliar pada 2016 dan pada 2017 ini Rp5 miliar.
Hasilnya, di 2016 jumlah siswa naik menjadi 90 dan pada Tahun Ajaran 2017 naik
tajam menjadi 135 siswa.
Menurut Kepala SMK PP
Lampung, Amrullah, pendaftar tahun ini mencapai 200. Namun karena kapasitas
kelas yang diterima 135 siswa. Untuk menampung tingginya minat tersebut, tahun
depan kapasitas kelas ditambah dan dilengkapi asrama. "Dukungan Pak
Gubernur diberikan dalam bentuk kenaikan gaji. Dukungan itu kemudian membuat
Kementerian Pertanian melihat Pemprov Lampung serius mengembangkan SMK
ini," kata Amrullah.
Pemprov Lampung, kata
Gubernur Ridho, merancang masterplan pengembangan SMK PP untuk kurun waktu lima
tahun ke depan. "Jangan sampai minat anak-anak muda bertani menurun.
Pemprov harus mendorong perbaikan mutu belajar di SMK ini karena prioritas
pembangunan Lampung ada di sektor pertanian, indutri, dan pariwisata,"
kata Ridho.
Kemajuan pertanian,
kata Ridho, tak lepas dari sumber daya manusia. Tingginya minat masuk SMK PP,
merupakan bukti anak muda masih berminat masuk sektor pertanian. Oleh karena
itu, Pemprov Lampung melakukan pendekatan ke berbagai pihak termasuk
Kementerian Pertanian agar memberi perhatian khusus terhadap SMK ini.
"Pemprov Lampung
dan Kementerian Pertanian terus melengkapi sarana belajar seperti laboratorium
pasca panen, kultur jaringan, lab bahasa, dan perpustakaan. Semua ini bertujuan
agar anak-anak muda bangga jadi petani, karena seberapa besar pun target
produksi pertanian tanpa didukung sumber daya manusia yang baik, tidak akan
tercapai," kata Gubernur Ridho.
Lulusan SMK PP Lampung
banyak diterima bekerja di perkebunan swasta baik di Lampung maupun luar
Lampung. Sebagian berprofesi sebagai penyuluh. Gubernur Ridho ingin
mengembalikan pamor sekolah menengah pertanian atas (SPMA) yang pernah jaya di
masa lalu. (rilis)
0 komentar: