Bentuk protes warga tersebut mereka dengan melakukan penulisan dipapan yang terpampang di tepi badan jalan penghubung antara Indraloka Jaya dan Indraloka II,
Menurut warga setempat Nur Arifin (26) warga Tiyuh Indraloka II suku 06 mengatakan. Padahal istri kepala Tiyuh Indraloka II adalah anggota DPRD Tubaba, dan selalu melintasi jalan 1000 lubang tersebut.
" Seharusnya seorang wakil rakyat dapat memperjuangkan keluhan masyarakat, sejak dua tahun lalu jalan ini telah rusak, dan parahnya lagi saat ini lubang dipermukaan badan jalan makin dalam. Yang kami khuatirkan jika sudah musim hujan, saya pastikan untuk melintasi jalan ini sangatlah susah." Kata Nur melalui pesan whatsapp nya pada (29/10) sekitar pukul 10:50 Wib.
Masrakat sekitar pun berharap kepada bapak Pemkab Tubaba dapat memperhatikan nasib jalan di wilayah kami yang telah sangat memperihatinkan keadaannya.
" Untuk saat ini lubang permukaan badan jalan masih tampak dimata. Namun, jika setelah musim hujan turun seluruh lubang tersebut tergenang air dan sangat susah untuk dilalui." Jelasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga PUPR Tubaba Baharuddin mengatakan. Pemkab segera menyikapi kerusakan jalan tersebut yang dikeluhkan warga.
" Lebih bagus aparat Tiyuh setepat mengajukan provosal ke pemkab dan dinas PUPR agar dapat dianggarkan di tahun 2019 mendatang. " Imbuhnya (Der)
0 komentar: