BANDARLAMPUNG--Lampung Krakatau Festival (LKF) adalah milik seluruh warga masyarakat Lampung dan menjadi harta yang berharga bagi kepariwistaan di Indonesia.
"Setelah 28 tahun LKF ini berlangsung, tentunya kita berharap bahwa semakin kedepan kegiatan ini adalah milik warga masyarakat, milik kita semua. Bukan hanya milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tetapi juga kedepan harus kita dorong peran serta BUMN, pihak swasta, kelompok-kelompok kepariwisataan dengan kepentingan bersama dalam rangka sebagai bagian atau lokomotif kepariwistaan di Provinsi Lampung yang sudah masuk menjadi bagian dari 100 kalender event Kementerian Pariwisata," ujar Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo pada Malam Puncak Pesona Kemilau Sai Bumi Ruwa Jurai dalam rangka Lampung Krakatau Festival (LKF) ke-XXVIII tahun 2018, di Lapangan Saburai, Enggal Bandar Lampung, Sabtu (25/8/2018) malam.
Ridho mengatakan bahwa bukanlah hal yang mudah dalam mempertahankan penyelenggaraan LKF yang sudah berumur ke 28 tahun.
"Mempertahankan sampai 28 tahun, itu bukanlah hal yang mudah, bahkan harus bisa meningkat berbagai kegiatan rangkaiannya. Kalau tidak, orang menganggap bahwa kegiatan ini begitu-begitu saja. Bagaimana membuat rangkaian kegiatan ini tetap menarik tetap diminati oleh kelompok masyarakat," katanya.
Untuk itu, Ridho mengajak masyarakat untuk bagaimana membumingkan kegiatan LKF ini di bumi Lampung.
"Jangan selalu dianggap ini kegiatan Pemprov Lampung, tetapi melibatkan semakin banyak pihak, semakin kita ramaikan oleh warga masyarakat, kemudian barulah orang luar akan ikut juga bersama-sama. Apalagi di era digital saat ini, semakin banyak orang meramaikan, dan buat para pebisnis di lingkungan kepariwisataan akan melihat sebagai potensial market kedepannya," ujarnya.
Ridho mengapresiasi kepada seluruh stakeholder terkait, dan juga Pemerintah Kabupaten/Kota yang begitu banyak memberikan dukungan dalam terselenggaranya LKF tahun 2018 ini.
"Kalau kita tidak bisa menghidupi kegiatan ini, semakin lama akan semakin kehilangan peminat, memudar perlahan-lahan. Akan tetapi, terimakasih kepada jajaran Dinas Pariwisata Provinsi Lampung bersama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se- Provinsi Lampung yang bersama-sama bergotong royong, berkoordinasi selalu menghidupi kegiatan ini dari tahun ketahun," katanya.
Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota terus memberikan dukungan aktif dengan semakin banyak mengajak pihak swasta untuk berperan aktif dalam kegiatan kepariwisataan, kemudian mendorong investasi terutama di sektor pariwisata.
"Provinsi Lampung dengan posisi yang sangat strategis, kedepannya kepariwisataan merupakan menjadi bagian unggulannya yang sangat signifikan, mengangkat kesejahteraan warga masyarakat kita," ujarnya.
Ridho berharap bahwa kegiatan LKF tahun 2018 ini, menjadi batu pijakan yang semakin signifikan untuk membuat LKF bukan lagi berbicara di level kegiatan kalender nasional, tetapi secara signifikan menjadi kegiatan unggulan nasional.
Pada Malam Puncak Pesona Kemilau Sai Bumi Ruwa Jurai dalam rangka LKF tahun 2018, turut dimeriahkan penampilan artis ibukota, Candil in The Rockalisasi. Tidak ketinggalan Gubernur Ridho berduet dengan sang vokalis Candil dengan menyanyikan tembang lagu milik Metallica yang berjudul Enter Sandman dan juga lagu berjudul Bento milik Iwan Fals.
Pada kegaiatan itu juga, Gubernur Ridho secara simbolis membagikan hadiah bagi mereka para juara yang telah mengikuti berbagai perlombaan kegiatan LKF ke-XXVIII tahun 2018.
Seperti, Lomba Cipta Cerpen Krakatau Award 2018 yang dimenangkan oleh juara pertama yakni Rilda A Oe Taneko dengan cerpen berjudul "Bukan Sebambangan". Lalu, pemilihan Duta Kopi Lampung yang disabet oleh Maulana Fikri dan Naurah Faradiah.(Humas Prov)
Sunday, 26 August 2018
Author: jangkhar nusantara
Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.
0 komentar: