Tulangbawang
Barat : Ratusan hektare sawah dan tanaman padi tadah hujan di Tiyuh Gunungkatun
Tanjungan, Gunungkatun Malai, dan Gedungratu, Kecamatan Tulangbawang Udik,
Kabupaten Tulangbawang Barat, terancam gagal panen.
Penyebabnya,
tingginya curah hujan hingga menyebabkan Way Kiri meluap dan masuk pesawahan
masyarakat. Akibatnya, sawah-sawah tersebut kini terendam.
Peristiwa
itu terjadi pada Senin (24/4) sekitar pukul 20.00 WIB. Sejumlah tanggul
penangkis yang menahan aliran Sungai (Way) Kiri jebol akibat derasnya arus
sungai. Hujan deras yang turun sejak Senin sore membuat ratusan petani merugi,
bahkan padi yang sudah hampir berbuah pun ikut terendam.
’’Hujan
deras sejak Senin membuat debit air Way Kiri meningkat,” kata Kepala Tiyuh
Gedungratu Mursalin, Selasa (25/04/2017).
Menurutnya,
khusus sawah milik masyarakat RK 05 dan RK 06, terendam akibat luapan sungai
tersebut. Dia mengatakan, sekitar 300 hektare sawah warga bisa dipastikan
hancur dan gagal panen. ”Saya sudah mengimbau warga untuk melaporkan kejadian
itu ke pemerintah setempat, khususnya Dinas Pertanian. Saya berharap Dinas
Pertanian bisa memperbaiki tanggul yang jebol sekaligus dibuatkan pintu air
untuk pengaturan pembuangan jika terjadi luapan,” jelasnya.
Di
Gunungkatun, Bandarsyah (56), salah satu warga mengatakan, sawah miliknya
terendam air sejak sepekan lalu, bahkan kini kondisinya batang padi sudah mulai
membusuk, akibat genangan air merendam seluruh batang padi hingga ke pucuknya.
”Ada yang 3
hektare ada yang 6 hektare, ada yang satu hektare, semuanya gagal panen.
Rata-rata di tiyuh ini mencapai 70-an hektare,” tambah Toha (50) warga lainnya.
Safei (50),
warga Gedungratu yang sawahnya terendam air mengatakan, beberapa hari ini curah
hujan tinggi membuat sungai meluap dan akibatnya dua titik tanggul jebol.
Tanggul tersebut merupan tanggul irigasi yang dibuat oleh pemerintah melalui
cetak sawah yang dikerjaan oleh TNI melalui program percepatan pencetakan
sawah(rasid).
0 komentar: