Showing posts with label ADVERTORIAL. Show all posts
Showing posts with label ADVERTORIAL. Show all posts

Friday, 22 March 2019

Pemkab Tanggamus Gelar  Peringatan HUT Ke 22 Kabupaten Tanggamus dan HUT Ke 55 Provinsi Lampung

Pemkab Tanggamus Gelar Peringatan HUT Ke 22 Kabupaten Tanggamus dan HUT Ke 55 Provinsi Lampung

Tanggamus (JL): Pemkab Tanggamus menggelar upacara rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)  Ke 22 Kabupaten Tanggamus dan HUT Ke 55 Provinsi Lampung, Lapangan merdeka Kotaagung. Kamis (21/03/19)


Bertindak selaku Inspektur Upacara, Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani,SE.MM., dan Komandan Upacara Camat Ulubelu Yosa Sumbala. Upacara ini diikuti seluruh ASN dilingkungan Pemkab Tanggamus, TNI/Polri,pelajar SD-SMP, para ASN dan Ormas.

Turut Hadir dalam upacara, Kepala Kejari Tanggamus David P Duarsa, Ketua Pengadilan Agama Asrori, Mantan Bupati Tanggamus Hi. Bambang Kurniawan, S. T, Kasdim 0424 Mayor Inf Suhada Erwin, Kabag Ren Kompol Misbahudin, Kalapas Kotaagung Sohibur Rachman, Kepala OPD, Camat dan Kepala Pekon.


Upacara diawali dari penampilan aksi drum band pelajar SDN 4 Kuripan dan SUPM Kotaagung. Kemudian pembacaan sejarah singkat berdirinya Kabupaten Tanggamus oleh Ketua DPRD Tanggamus, Pembacaan undang undang dasar 45 oleh Camat Kotaagung Syarif Zulkarnain dan pemberian Satya Lencana Karya Satya kepada Penyerahan Satya Lencana Karya Satya sebanyak 50 PNS dengan rincian Satya Lancana 30 tahun sebanyak 34 orang,  Satya Lancana 20 tahun sebanyak 6 orang dan Satya Lancana 10 tahun sebanyak 10 orang.

Bupati Tanggamus Hj Dewi Handajani dalam amanatnya dengan peringatan HUT jadi motivasi untuk kemajuan Kabupaten Tanggamus. "Mari kita jadikan setiap untaian peristiwa yang penuh hikmah. Terimakasih kepada pendiri dan pemimpin Kabupaten Tanggamus sebelumnya. Marilah kita satukan tekad sesuai visi dari Kabupaten Tanggamus yaitu , tangguh, agamis, mandiri dan sejahtera.

Seiring dengan bergantinya waktu, hari, bulan dan bergantinya tahun, tidak terasa Kabupaten Tanggamus telah berusia dewasa, dimana pada hari ini 21 Maret 2019, Tanggamus tepat berusia 22 Tahun. Dua puluh dua tahun adalah rentang perjalanan yang penuh dengan romantika dan dinamika sejarah. Sebuah Kabupaten yang dulu bagian dari Kabupaten Lampung Selatan, kini telah menjelma menjadi sebuah Kabupaten yang definitif dan telah melahirkan Kabupaten Pringsewu yang dulunya sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Tanggamus.Sebagai masyarakat Tanggamus kita wajib bersyukur dengan menjadikan hari kelahiran Tanggamus sebagai sebuah inspirasi dan motivasi.


Untuk mengisi kembali setiap detik perjuangan kehidupan daerah ini, dengan karya dan prestasi, lalu kita bingkai catatan perjalanan hari ini dan ke depan dengan kerja yang produktif demi meraih cita-cita dan harapan akan masa depan yang lebih gemilang.


Lanjut bupati, begitu juga sebagai generasi penerus, mari kita jadikan sejarah sebagai sebuah untaian peristiwa penuh makna dan hikmah, lalu dari sejarah kehidupan pemerintahan dan pembangunan Tanggamus selama ini. kita bisa memetik pembelajaran bahwa setiap generasi kepemimpinan memiliki warna dan dinamika tersendiri sesuai era dan zamannya.


" Kepada pendahulu dan para pendiri Kabupaten Tanggamus, dengan hormat kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga, atas jasa dan pengabdian terbaik kepada Kabupaten Tanggamus yang sama-sama kita cintai ini. Dalam kesempatan ini saya mengajak, marilah kita segera menyatukan tekad dan langkah untuk bersama-sama mewujudkan Visi Kabupaten Tanggamus yaitu “Tanggamua yang Tangguh, Agamis, Mandiri, Unggul, dan Sejahtera".


Di tahun 2019 ini pula kita akan mulai rencana pembangunan jalan lingkar luar Gisting-Kotaagung, yaitu sebagai alternatif jalur batu keramat, ini merupakan antisipasi kita terhadap kondisi jalan nasional di batu keramat yang rawan longsor. Jalan lingkar luar tersebut akan menghubungkan Gisting dan Kotaagung dengan perkiraan panjang 19 km, di tahun anggaran 2019 telah dianggarkan untuk studi kelayakan jalan tersebut.


Bupati juga berpesan,bahwa tahun ini merupakan Tahun Politik, dimana kita akan melaksanakan Pemilihan DPRD Kabupaten hingga pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Kita Ingin pada saat Pelaksanaan Pesta Demokrasl tanggal 17 April esok dapat berjalan aman, sukses dan lancar. Untuk Itu kita semua harus selalu meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta bersama-sama menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di dalam masyarakat. Kondusifitas KAMTIBMAS, sangat kita harapkan guna suksesnya agenda demokrasi tersebu.(Pub/Jeni)

Tuesday, 19 March 2019

Paripurna Hut Ke-55 Provinsi Lampung, Gubernur dan Ketua DPRD Diarak Upacara Adat Kanjuan Agung

Paripurna Hut Ke-55 Provinsi Lampung, Gubernur dan Ketua DPRD Diarak Upacara Adat Kanjuan Agung



Bandar Lampung (JL) : Dalam rangka Memperingati HUT Ke-55 Provinsi Lampung yang dimulai Senin, 18 Maret 2019 pukul 10.15 WIB, digelar Upacara Adat Kanjuan Agung Gubernur Lampung.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo diarak dari depan Kantor Gubernur Lampung menuju depan Gedung DPRD Lampung.Arak-arakan juga dimeriahkan dengan menyalakan kembang api. Tampak Ridho didampingi istri yang juga Ketua PKK Lampung Aprilani Yustin Ficardo.Di belakang Gubernur Ridho turut mendampingi kepala dinas, biro, dan badan di lingkungan Pemprov Lampung.
Sesampainya di depan Gedung DPRD Lampung, Gubernur Ridho disambut Ketua DPRD Lampung Dedi Afrizal bersama unsur pimpinan, yakni Wakil Ketua Pattimura dan Ismet Roni. Selanjutnya, Ridho dan pimpinan serta anggota DPRD Lampung berfoto di depan Gedung DPRD Lampung untuk seterusnya masuk ke dalam gedung dan mengikuti rapat paripurna istimewa DPRD Lampung.
Hari jadi kota Lampung diperingati pada 8 Maret 1964. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang kemudian menjadi undang-undang No.14 Tahun 1964. Sebenarnya, pada zaman dulu Kota Lampung ini merupakan bagian dari Sumatera Selatan. Namun, naik tingkat menjadi Provinsi Daerah Tingkat I. Kala itu, Tanjungkarang-Teluk Betung menjadi Ibukota dari Lampung. Akan tetapi, ternyata Tanjungkarang-Teluk Betung naik tingkat menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung. Pada akhirnya Bandar Lampung dipilih menjadi Ibukota dari Provinsi Lampung ini.

Provinsi Lampung mempunyai potensi yang sangat besar. Hal tersebutlah yang membuat Belanda tergiur menjajah daerah ini. Sejarah berdirinya Kota Lampung sendiri tidak lepas dari adanya penjajah Belanda yang kejam itu. Ketika Belanda mulai masuk daerah ini mereka berhasil mengibarkan bendera kekuasaannya. Mereka menguasai daerah perkebunan, hasil dari perkebunan tersebut kemudian di kirim ke Belanda. Sedangkan untuk Indonesia tidak mereka sisakan sama sekali. pada tahun 1913 dibangunlah jalan kereta api dari Teluk Betung menuju Palembang.
Ketika Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, para pejuang Lampung juga turut serta dalam perjuangan. Mereka ikut dalam pering dan pedihnya perjuangan melawan penjajahan yang dialami Indonesia. Akan tetapi pada akhirnya kemerdekaan Indonesia ikut memberikan angin segar terhadap kemerdekaan Lampung.
Jauh sebelum kemerdekaan, sebenarnya sejarah berdirinya Kota Lampung telah dimulai. Daerah ini dulunya merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya. Kemudian, Lampung menjadi bagian dari Kerajaan Melayu. Selain itu, terdapat juga peninggalan megalitikum yang tersisa di Pugungraharjjo. Peninggalan ini dipercaya memiliki umur lebih dari 1.000 tahun.
Hal itu menunjukkan bahwa Lampung juga dipengaruhi agama Hindu dan Budha. Pada tahun 1500-1800 Masehi, Kota Lampung dikuasai oleh kesultanan Banten. Sultan Haji yang merupakan Putera Mahkota Banten menyerahkan beberapa wilayah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa kepada Belanda. Lampung termasuk ke dalam daerah yang menjadi hadiah yang diserahkan kepada Belanda karena telah membantu daam melawan Sultan Ageng Tirtayasa.

Daerah Lampung terkenal dengan hasil perkebunan yakni lada hitam. Bahkan ketika peresmian hari jadi kota ini, lada hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah tersebut. Akan tetapi, potensi tersebut justru tidak dikembangkan lagi karena sudah digantikan dengan potensi wisata.
Di daerah Lampung terdapat pantai yang memiliki pasir putih yang sangat memukau dan pemandangan yang indah.
Daerah Lampung ternyata telah ada dan cukup lama dikenal dalam dunia perdagangan. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya coretan tinta sejarah perjalanan Cina Kuno yang menyebutkan bagian paling Selatan Sumatera yang disebut “Lampung” atau “wilayah angin Selatan”.
Secara umum, Provinsi Lampung memiliki wilayah yang datar dengan gunung-gunung tinggi. Seperti Gunung Pesagi, Tanggamas, Seminiung, Sekincau dan Raya yang merupakan gunung berada yang tidak aktif. Bandar Lampung, Ibu Kota Lampung ini pada zaman dahulu merupakan dua kota yang terpisah yaitu Tanjungkarang dan Pelabuhan Teluk Betung yang tertutup debu letusan Gunung Krakatau.
Daerah Lampung mempunyai kampung-kampung tua yang sangat melekat unsur sejarahnya. Kampung-kampung tua tersebut antara lain Sukau, Liwa, Kembahang, Batu Brak, Kenali, Ranau, dan Krui Lampung Barat. Potensi wisata yang dimiliki kota Lampung ini membuat pemerintah daerah berinisiatif untuk membuat festival-festival seperti Festival Karakatau di Bandar Lampung guna menarik wisatawan. Selain itu, ada juga beberapa festival lain, di antaranya Festival Teluk Stabas di Lampung Barat,festival Way Kambas di Lampung Timur. (advetorial)


Thursday, 17 January 2019

Bupati Tulangbawang Winarti  Serahkan Pagu Indikatif Dana Kampung/Desa dan ADK

Bupati Tulangbawang Winarti Serahkan Pagu Indikatif Dana Kampung/Desa dan ADK

Tulang Bawang (JL) : Gerak cepat mendorong percepatan pembangunan, Bupati Tulangbawang Winarti  menyerahkan pagu indikatif Dana Kampung/Desa dan Alokasi Dana Kampung (ADK), yang dilaksanakan di Kecamatan Banjarbaru, Kamis (17/1/2019).

Kegiatan tersebut dipusatkan di Kampung Pancakarsa Purnajaya yang dihadiri 147 Kepala Kampung (Kakam) se-Tulangbawang, berikut seluruh Camat.

Winarti  menyampaikan bahwa sesuai pesan Presiden Jokowi, Dana Desa harus digunakan untuk kepentingan rakyat, jadi usahakan dalam belanja juga berbelanja di Kampung masing-masing, supaya perputaran dananya tetap ada didaerah tersebut, selain itu pula, Kepala Kampung harus selalu didampingi dalam bekerja, supaya secara administrasi tidak salah.

"Dampingi Kepala Kampung dalam mengelola Dana Desa, agar penggunaannya sesuai aturan dan tidak salah peruntukan, Presiden Jokowi selalu berpesan gunakan Dana Desa untuk kepentingan rakyat," tutur Winarti.
Dalam kegiatan ini, turut dibagikan poster laporan pada masyarakat mengenai realisasi 25 program unggulan yang telah dilakukan pada Tahun 2018, hal ini menunjukkan bentuk pertanggungjawaban Pemerintahan Bupati Tulangbawang terhadap rakyat, bahwa apa saja yang telah dilakukan dan belum dilakukan.

"Saat ini, instuksi saya jelas, layani rakyat, buka peluang investasi di daerah masing-masing, jangan dipersulit perizinannya, bila ada pejabat atau camat mempersulit perizinan, silahkan rubah sikap, bila tidak, laporkan ke saya, saya akan berhentikan, silahkan berhenti pegawai yang bermental seperti itu," ultimatum Bupati berapi-api mengingatkan Aparatur.

Kepala DPMK Yen Dahren menyampaikan, bahwa penyampaian pagu indikatif bertujuan mengoptimalkan kinerja, supaya kegiatan bisa dimulai dari awal tahun dengan sesuai anggaran yang telah ditetapkan.

Sementara, dalam pesannya, Kapolres Tulangbawang AKBP Syaiful Wahyudi berpesan, agar Aparatur Kampung dalam mengelola Dana Desa dapat bekerja sesuai rencana kerja yang telah ditetapkan. "Hal ini, supaya pekerjaan bisa dipertanggung jawabkan, jangan bekerja tidak sesuai dengan anggaran yang ditetapkan," tegas Syaiful.

Turut hadir selain Bupati dan Kapolres, yakni Ketua Apdesi Tulangbawang Bambang Sumantri, Sekdakab Tulangbawang Anthoni bersama Stad Ahli Desia Kesumayuda, Inspektur Inspektorat Pahada Hidayat, Kadis DPMK Yen Dahren, Kepala DPKAD Rustam Effendi, Kepala Bappeda-Litbang Dicky Soerahman, Kadisos Sukur, Kadis PPA Amri Alvis, Kakan Pol-PP Khalik, para Kabag diantaranya Mayorie dan sejumlah Pejabat Eselon III dilingkup Pemkab Tulangbawang. (ADVERTORIAL)

Wednesday, 16 January 2019

Tangkal Radikalisme, Bupati Tulangbawang Lakukan Pembinaan Pondok Pesantren

Tangkal Radikalisme, Bupati Tulangbawang Lakukan Pembinaan Pondok Pesantren

Tulang Bawang (JL)  : Dalam rangka pencegahan paham radikalisme dilingkungan Pondok Pesantren (Ponpes). Bupati Tulangbawang Winarti bersama Kapolres Tulangbawang AKBP Syaiful Wahyudi dan Kepala Kemenag Budi Cipto Utomo, mengadakan Pembinaan terhadap Ponpes se-Tulangbawang, Rabu (16/01/2019).

Turut mendampingi, Sekdakab Tulangbawang Anthoni bersama Asisten I  Akhmad Suharyo dan para Staf Ahli seperti Desia Kesumayuda, Saud Sinurat, Kabansospol Hamami Ria, Kepala DPKAD Rustam Effendy, Plt. Kadis Kominfo Dedy Palwadi, para Kabag Maeyori dan Samsuri serta perwakilan pengurus Ponpes se-Tulangbawang.

"Sebagai Bupati, saya banyak keliling turun ke bawah, tetapi urusan administrasi saya dibantu teman-teman Kadis, segala urusan bisa langsung ke teman-teman Kadis," ujar Winarti.

Pondok pesantren, lanjut Bupati, merupakan garda terdepan dalam pembangunan akhlak. "Hal-hal baik kita mulai dari sini, juga bila ada kritik, sampaikan dengan cara-cara baik, jangan kita menyalahkan lalu membuat pembenaran sendiri dengan cara kita, hindari sikap radikalisme, karena ini merusak," kata Winarti.
Dia berpesan, bahwa dirinya berharap bantuan dan dukungan dari Ponpes di Kabupaten Tulangbawang dalam upaya meningkatkan rasa saling memiliki dan saling menjaga apa yang dimiliki Kabupaten Tulangbawang.

"Mari kita terus bersama-sama bergotong royong dalam melakukan pembangunan dibidangnya masing-masing, dengan itu kita mempunyai rasa saling memilki, begitu pula dengan kritikan, itu sah dan boleh saja, asal masih dalam cara yang dibenarkan," tutur Winarti.

Mengenai harapan dilingkungan Ponpes, diharapkan seluruh elemen dapat saling memantau supaya paham radikalisme di Pondok Pesantren dapat dicegah. "Mari jaga diri, jika mengatahui adanya paham radikalisme cepat laporkan ke Kesbangpol atau pihak Kepolisian," imbuhnya.(ADVERTORIAL)

Monday, 14 January 2019

Bupati Tulangbawang Winarti Pastikan Program Prorakyat Maksimal

Bupati Tulangbawang Winarti Pastikan Program Prorakyat Maksimal

Tulang Bawang (JL)  : Demi memastikan maksimalnya kinerja Pemerintah dalam menjalankan program unggulan pro-rakyat, Bupati Tulangbawang Winarti menggelat rapat perdana awal Tahun 2019 bersama seluruh Satker di lingkup Pemkab setempat, Senin (14/01/2019).

Rapat perdana tersebut digelar di Aula Lantai II Rupatama Kantor Bupati Tulangbawang, secara tertutup dengan maksud agar para Satker dapat fokus mengevaluasi program Tahun 2018, agar dapat kian maksimal menjalankannya di Tahun 2019.

Bahkan telpon genggam (HP) harus dikumpulkan semata-mata supaya semua dapat konsentrasi. "Saya tidak ingin rapat kita terganggu konsentrasinya karena ada yang melayani komunikasi saat rapat, toh hanya 2 jam tidak menggunakan HP, khawatir saja suara berdering konsentrasi hilang, dan ini atas inisiatif Pak Sekda dan kawan-kawan para kadis," kata Winarti saat diwawancarai sejumlah awak media saat jeda rapat.

Masih dikesempatan itu, diterangkan Winarti, bahwa semua OPD rapat perdana 2019 gunanya untuk evaluasi, supaya semua program dapat dilaunching tepat waktu, dengan harapan penyerapan anggaran dapat maksimal, terutama yang menyangkut program unggulan dapat dilakukan diawal Tahun atau semester pertama.

"Alhamdulillah semua tadi sepakat, jadi bagaimana kita dapat menjalankan program di 2019 dengan optimal, maka mengapa rapat ini sangat penting buat kita, karena kedepan dalam menjalankannya tidak melupakan hal-hal yang menyangkut regulasi dan aturan, bisa dijalankan dengan baik," tutur Winarti.

Prinsipnya, ialah melakukan pengelolaan keuangan dengan baik, sehingga pelaksanaan Pemerintahan di Tahun 2019 dengan semangat baru mengarah ke 25 program unggulan sebagai sasaran prioritas agar terealisasi optimal.

"Mengenai Mall Pelayanan Publik (MPP) di Tahun 2019 kita akan genjot agar kian baik dalam memudahkan pelayanan kepada masyarakat, serta isu-isu strategis lainnya berikut menyambut Hut Tulangbawang kita bahas dalam rapat perdana ini," terang Winarti.

"Semoga di Tahun 2019 teman-teman di OPD dapat menciptakan semangat baru, sehingga memahami perlahan bisa mengikuti cara-cara berbeda, tapi ini tujuannya baik, jadi OPD harus siap jika ditanya sejauh mana dan apa yang akan dilakukan, sehingga semua terencana, seperti Dinas PUPR, DLHD, Dinkes dan Satker lainnya kian memahami atau selaras dengan 25 program," tukasnya.

Rapat sendiri dilanjutkan sampai dengan selesai semua OPD memaparkan langkah-langkah pelaksanan kegiatannya masing-masing. (ADVERTORIAL)