Thursday, 27 December 2018

Kehilangan Mata Pencaharian Akibat Tsunami, Alfandi Berharap Ada Solusi

Lampung Selatan (JL) --Peristiwa tsunami yang meluluhlantakkan sejumlah wilayah di Kabupaten Lampung Selatan menyisakan trauma bagi masyarakat setempat.

Pada Sabtu 22 Desember  2018 itu sebelum ombak tsunami menyapu,  Alfandi (28) tengah asik bercengkerama dengan empat teman nya di tambak udang Desa Banding,  Kecamatan Rajabasa.

Obrolan demi obrolan dinikmati oleh lima orang tersebut. Namun siapa sangka ombak bergulung datang dari laut menerjang mereka tanpa peringatan.

"Saya bersama Daru,  Usuf,  Sikin dan Sairi sedang bersantai dan tidak menyadari adanya tsunami itu, " ujar Alfandi saat ditemui awak media di lokasi bencana, Kamis (27/12'2018).

Menurut kesaksian Alfandi,  ombak besar memang sudah biasa terjadi di wilayah tersebut.  Namun malam itu sekitar pukul 21.30 wib,  ombak yang datang tidak seperti biasanya. Bahkan,  kata Alfandi,  ombak itu ketinggian nya sekitar 2 meter.

"Meski ombak sudah datang kami tetap biasa saja, tapi saya sempat bertanya kepada kawan kenapa ombak malam itu tidak seperti biasanya, " kata dia.

Sontak,  terjangan ombak   itu membuat kelimanya terhempas dan terpisah satu dan lainnya. Kemudian ada lagi ombak susulan yang akhirnya membuat salah satu teman mereka Sairi meninggal dunia.

 "Jenazah Sairi baru ditemukan kesesokan hari nya sekitar pukul 12.00 wib, " ujarnya.

Sebagai pekerja tambak,  Alfandi cukup kebingungan atas kondisi tempatnya bekerja yang sudah hancur. Di tambak itulah dirinya menggantungkan hidup nya. "Belum ada rencana mau ngapain. Sementara ini kami hanya menunggu perkembangan saja, mudah-mudahan ada solusi," tutup Alfandi. (r)

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: