LAMBAR - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP), menggelar kegiatan Bursa Inovasi Desa Kabupaten Lampung Barat Tahun 2018 di GSG Nata Maghga, Kamis(13/09).
Acara tersebut dibuka oleh Bupati Lambar Parosil Mabsus dan dihadiri Staf Ahli Bidang Pemerintah dan Kesra Ruspan Anwar, beberapa Kepala OPD dan Unsur Muspika, Unsur Forkompinda serta undangan lainnya.
Bupati Lambar Parosil Mabsus dalam sambutannya menyampaikan, sebagaimana kita ketahui bersama pada UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa, pemerintah memberikan kewenangan penuh kepada desa untuk melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kondisi dan situasi desa masing-masing. Dan untuk mendukung desa dalam melaksanakan kewenangan tersebut, Pemerintah telah mengucurkan dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) sejak tahun 2015. Dengan adanya kucuran dana ke pekon-pekon, diharapkan pekon berkemampuan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya secara efektif, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
"Hadirnya agenda pekon hebat dalam 4 (empat) tahun mendatang diharapkan menciptakan pekon hebat yang memiliki kemandirian di berbagai bidang. Beberapa bidang dimaksud ialah Pekon pintar, yakni pekon yang diukur melalui tingkat ke buta aksaraan dibawah 2,5%. Lalu ketersediaan paud, dimana adanya taman bacaan/perpustakaan dan forum literasi membaca. Adanya kurikulum lokal berbasis potensi pekon. Pekon sehat, yakni pekon dengan akses air bersih baik. Tingkat kematian ibu dan anak yang rendah. Adanya ambulan pekon yang berfungsi sebagai pengantar masyarakat sakit ke fasilitas pelayanan kesehatan pertama, serta penanganan sanitasi lingkungan dengan pengelolaan sampah yang baik. Pekon tangguh dan lestari, pekon yang memenuhi katagori pekon siaga bencana serta adanya pangan untuk situasi darurat melalui peran bumpekon dibidang perdagangan/lumbung pangan pekon. Pekon maju, pekon yang menumbuh-kembangkan pemanfaatan teknologi tepat guna, menggunakan sistem administrasi dan informasi berbasis itu serta cepatnya pelayanan administrasi pekon. Pekon demokratis, pekon yang gotong royong masyarakatnya berkembang dan membudaya, peran warga dalam proses musyawarah pekon aktif, serta merupakan pekon nol korupsi. Pekon makmur, pekon yang mampu mengembangkan produk unggulan pekonnya secara produktif, memanfaatkan potensi sumber energi/sumber daya alam yang ada dan mampu menyediakan pangan (mandiri pangan)", ujarnya.
Parameter pekon hebat tersebut hanya bisa dicapai dengan adanya inovasi dan sinergitas proses perencanaan pembangunan pekon dengan perencanaan pembangunan daerah dan target pembangunan pemerintah pusat. Satu program yang telah kita laksanakan dan menjadi event rutin dalam 5 (lima) tahun ke depan melalui pemanfaatan dana desa, yakni festival beguai jejama. Festival ini merupakan event gotong royong masyarakat secara serentak.
Parosil juga berpesan agar bersama-sama melaksanakan kebersihan lingkungan serta menjaga sarana-prasarana yang ada. Bangun kebersamaan antar pemerintah daerah, pendamping desa, aparatur pekon dan masyarakat melalui gerak beguai jejama yang merupakan aksi bersih pekon bersama seluruh elemen masyarakat setiap bulannya. "Silahkan kemas sedemikian rupa kedua event ini dalam bentuk inovasi di pekonnya masing-masing", timpalnya.
Sementara itu dalam laporannya Kepala Dinas PMP Drs.Nukman,M.M., menambahkan, dasar dari kegiatan tersebut adalah Keputusan Menteri Desa, Pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi no 48 tahun 2018 tentang pedoman umum program inovasi desa. Keputusan dirjen PPMP no 36 tahun 2018 tentang juknis BP PPID tahun anggaran 2018. Surat direktur jendral pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa nomor 947/PMD.04.01/VIi/2018 tanggal 6 Juli 2018 tentang penyampaian pedoman umum dan petunjuk teknis kegiatan PID dan dekonsentrasi TA. 2018.
Tujuan bursa inovasi desa Kabupaten Lampung Barat adalah mendiseminasikan informasi pokok terkait program inovasi desa (PID) secara umum, menginformasikan dan memperkenalkan rencana potensi kegiatan inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di desa-desa dalam penyelesaian masalah dan menjalankan kegiatan pembangunan, menjaring ide dan komitmen pemerintah pekon untuk mengadopsi atau mereplikasi inisiatif atau inovasi yang digelar dalam bursa sebagai bagian rencana pembangunan pekon tahun 2019.
"Bursa inovasi desa merupakan bagian dari pemanfaatan alokasi dana dan pengelolaan pengetahuan. Inovasi desa 15 kecamatan se-Kabupaten Lampung Barat sebesar 10%, berasal dari dana dekonsentrasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Lampung. Dalam bursa inovasi ini juga digelar Festival Produk Unggulan Kawasan Pedesaan dari 15 kecamatan se-Lambar yang menjadi produk sumber pendapatan bagi masyarakat pekon. (Fb)
Friday, 14 September 2018
Author: jangkhar nusantara
Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.
0 komentar: