TANGGAMUS (Juornal lampung) : Upaya pembahasan agar cepat terselenggaranya rapat paripurna pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-Perubahan 2017 Tanggamus semakin semerawut.
Alih-alih simpul kusut alur permasalahan terkait tidak sinkronannya data jumlah Tenaga Kerja Sukarela (TKS) yang saat ini tengah menyandera terselenggaranya sidang paripurna APBD-P bisa terurai, justru semakin ruwet.
Bagaikan Bara api dalam sekam, pembahasan agenda paripurna APBD-P 2017 seolah menjadi bom waktu yang nyaris meledak dalam hitungan detik. Namun sungguh ironis, ditengah gentingnya nasib APBD-P 2017 yang takkunjung disahkan, Sekretaris Daerah (setda) Kabupaten Tanggamus Andi Wijaya (AW) justru milih pergi ke Denpasar.
Alih-alih berjuang keras hingga tetes darah penghabisan agar APBD-P 2017 bisa lebih cepat disahkan, Andi Wijaya yang notabene selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) justru memilih pergi ke Pulau Dewata itu.
“Setahu saya acara Pak Setda ke Bali, itu hanya untuk acara yang sifatnya seremonial, sebenarnya bisa diwakilkan pada pejabat lain dan seharusnya sebagai Ketua TAPD, Pak Setda mampu ‘pasang badan’ dalam memperjuangkan pengesahan APBD-P,” ungkap salah seorang pejabat Eselon II, yang menyesali perginya Andi Wijaya.
Tenggat waktu menentukan nasib APBD-P 2017 yang sudah semakin diujung tanduk tersisa paling lambat Jumat (13/10). Bukannya memanfaatkan sisa waktu yang ada hingga last minutes demi APBD-P 2017, Andi Wijaya justru terkesan “cuci tangan” dari masalah krusial yang bisa sangat berdampak terhadap masyarakat Bumi Begawi Jejama.
“Memang benar, TAPD itu ada banyak orangnya, bukan hanya Pak Setda. Tetapi Beliau adalah ketuanya. Ini situasi APBD-P 2017 Tanggamus sedang kacau-balau, tapi kok malah ditinggalkan ke Bali. Ini kita bertarung dengan waktu yang sudah semakin habis loh,” kata pejabat itu.
Jika bercermin dari segi kepetinganya, acara di Bali yang dihadiri Andi Wijaya itu sama sekali tidak urgen (sangat penting) atau bisa dibilang hanya sebatas seremonial para pejabat. Sementara di kabupatennya, nasib APBD-P 2017 sudah lebih dari urgen. Keputusan Andi Wijaya melancong ke Bali di tengah keruhnya pembahasan APBD-P, semakin memperjelas stigma khalayak bahwa para pemimpin kesannya ogah peduli dengan nasib APBD-P 2017 Tanggamus.
“Sungguh kasihan masyarakat, lagi-lagi harus menjadi tumbal diarena pertarungan syarat kepentingan. Para pemangku kebijakan yang sejatinya tulus memperjuangkan kepentingan masyarakat, justru asik saling sikut demi mengamankan keuntungan pribadi atau kelompok tertentu”, pungkasnya.(jen)
Thursday, 12 October 2017
Author: jangkhar nusantara
Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.
0 komentar: