BANDAR LAMPUNG
--Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo meminta kepada seluruh guru SMA dan
SMK baik negeri maupun swasta di Kota Bandar Lampung segera mengembalikan
prestasi siswa karena penurunan prestasi ysng tajam akibat kebijakan masa lalu.
Pasalnya, Bandar Lampung adalah satu dari tiga daerah andalan Lampung dalam
menghasilkan sumber daya manusia unggul.
Di hadapan 4.500 guru
SMA/SMK se-Bandar Lampung, Gubernur Ridho, menyampaikan keprihatinan atas tidak
satu pun delapan siswa SMA Bandar Lampung yang ikut seleksi masuk Akademi
Militer di Palembang, Sumatera Selatan. "Tahun ini Lampung tidak
mengirimkan wakilnya jadi taruna di Akademi Militer. Ini kondisi yang
menyedihkan. Jadi, secepat mungkin kembalikan prestasi siswa tak hanya di
Lampung tapi juga nasional," kata Gubernur saat halal bihalal bersama guru
SMA/SMK se-Kota Bandar Lampung di halaman Kantor Gubernur Lampung, Selasa
(25/7/2017).
Halal bihalal ini
merupakan yang pertama digelar Gubernur Ridho sejak kewenangan pembinaan
SMA/SMK beralih dari kabupaten/kota ke provinsi. Kepada para pendidik, Gubernur
kembali mengingatkan pembangunan tidak hanya fisik. "Ketika pembangunan
meningkat dan uang banyak masuk ke Lampung, betulkah yang sejahtera itu
anak-anak kita? Untuk apa membangun daerah kalau bukan untuk anak-anak
kita," kata Gubernur.
Gubernur juga
mengingatkan putra-putri terbaik Lampung harus bisa menjadi tuan rumah di
negeri sendiri, menjadi pengisi, dan pelaksana pembangunan daerah. "Itu
semua bisa terjadi kalau pendidikan berhasi. Anak-anak kita akan menjadi tuan
rumah di negeri sendiri bukan jadi tuan tanah yang menjual tanah untuk bertahan
hidup," kata Ridho.
Pelimpahan kewenangan
SMA/SMK ke Pemerintah Provinsi Lampung, kata Ridho, juga diwujudkan dengan
program sekolah gratis, melaui Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).
Pada tahap awal, BOSDA disalurkan di Lampung Barat, Way Kanan, dan Lampung
Utara bagi peserta didik SMA dan SMK negeri.
Kemudian, 30% kuota
untuk siswa SMA/SMK swasta. Total dana BOSDA SMA di Lampung Barat, Lampung
Utara, Way Kanan, dan Bandar Lampung mencapai Rp39,1 miliar.
Hingga Juli 2017,
total pernyaluran BOSDA untuk kelas XI dan XII di Lampung Barat, Lampung
Utara, Way Kanan, dan Bandar Lampung Rp36,2 miliar. Targetnya, BOSDA bagi
siswa kelas X disalurkan mulai Agustus melalui masing-masing sekolah.
Pada acara tersebut
Gubernur Ridho menyerahkan secara simbolis insentif guru honor murni yang
diwakili Leonardo Agung Hermawa dari SMAN 2 Bandar Lampung dan Intan Kartika
dari SMK Persada Bandar Lampung. Selain itu, bantuan ruang kelas baru untuk SMK
Negeri 9 Bandar Lampung Rp9,2 miliar, renovasi gedung untuk SMAN 1 Bandar
Lampung Rp2 miliar.
Perubahan kebijakan
pendidikan yang diputuskan Gubernur Ridho, mendapat apresiasi Ketua Musyawarah
Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Provinsi Lampung, Soeharto. Dia optimistis
kebijakan itu dapat mengembalikan kembali presitasi siswa dan sekolah.
"Siswa yang masuk terseleksi karena memakai sistem passing grade. Namun
bagi warga yang tidak mampu tetap ada bantuan baik sekolah negeri maupun
swasta. Sekarang masih berlangsung proses verifikasi bagi siswa tidak
mampu," kata Soeharto. (rls)
0 komentar: