SURABAYA : Salah satu praktisi media online, Budi
Purnomo mengatakan, membangun media digital tidak gampang. Catatan Dewan pers,
jumlah media siber di Indonesia sebanyak 43 ribu.
Untuk itu, diperlukan perusahaaan dan badan hukumnya harus
bergerak.di bidang pers termasuk wartawannya harus ikut ujian kompetensi.
Ada persoalan.lagi soal jumlah berita, nah kita memproduksi
berapa berita di hutan, memang media kita hebat, tetapi kalau tidak
didistribusikan, maka media tidak akan menjadi
hebat.
Dia juga menyoal periklanan dimana saat ada 15 iklan
digital agensi. Semuanya menempel di banyak media online. Persaingan bukan hanya
di berita tapi bagaimana menghasilkan sesuatu, termasuk mengadakan even- even
yang bisa menjadi.sumbsr lain menjadi digital.
“Kalau diluar negeri ada kapital market yang
bertujuan.memperoleh.investor. Mendapatkan.hasil.yang optimal tidak gampang
tapi kita bagaimana caranya menjalin aliansi demi hidupnya sebuah media,”
ujarnya.
Dirinya mengajak media di daerah untuk saling tukar berita untuk saling bersinergi. Tujuannya untuk mendongkrak kliker yang masuk ke masing masing-media.
Dirinya mengajak media di daerah untuk saling tukar berita untuk saling bersinergi. Tujuannya untuk mendongkrak kliker yang masuk ke masing masing-media.
Sementara praktisi media online lainnya, Agi
mengatakan, diserfesikasi usaha media harus menjalin kerjasama dengan
perusahaan besar. Media online harus masuk dalam percaturan bisnis yang
besar."Seperti industri musik yang kurang dilirik media. Justru disini
banyak manfaat yang mendatangkan penghasilan," kata Agi.
Industri musik dangdut saat ini justru memainkan peran penting dalam perjalanan medi saya yakni Berita6.Saya tidak tergoda.dengan musik pop, tapi lebih ke dangdut dan musik tradisional," kata Agi.
Industri musik dangdut saat ini justru memainkan peran penting dalam perjalanan medi saya yakni Berita6.Saya tidak tergoda.dengan musik pop, tapi lebih ke dangdut dan musik tradisional," kata Agi.
Yang penting kata Agi, bagaimana caranya media bisa
suvive. Mulailah dari industri yang kecil, karena suatu saat industri itu akan
menjadi besar.
" Media yang sehat adalah mediayang mandiri
secara finansial," tutupnya. (R)
0 komentar: