Jakarta (JL)-– Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan
Umum, Kementerian Dalam Negeri, menunjuk Lampung sebagai tuan rumah sarasehan
hasil Musyawarah Besar (Mubes) Pemuka Agama. Penunjukan ini atas prestasi
Provinsi Lampung meraih penghargaan dalam penanganan konflik sosial selama tiga
tahun berturut-turut.
Mubes
tersebut berlangsung di Ballroom Swiss-Belhotel Bandar Lampung, Selasa
(11/12/18). Pada pembukaan sarasehan tersebut, Utusan Khusus Presiden (UKP) RI
untuk Dialog dan Kerjasama antar Agama dan Peradaban, Syafiq Mughni,
mengapresiasi keberhasilan Pemprov Lampung dalam menjaga stabilitas dan
kerukunan antar umat beragama.
“Acara
ini berlangsung beberapa kali dan dipilih tempat yang berperan strategis, baik
itu yang memiliki potensi konflik cukup tinggi maupun yang berhasil mengelola
kerukunan seperti Provinsi Lampung. Maka, kita pilih Lampung sebagai daerah
yang berhasil, karena itu kita ingin mendengarkan apa kiatnya agar dapat
dicontoh daerah lain,” kata Syafiq.
Dia
juga memberikan apresiasi tinggi kepada Pemprov Lampung yang mendukung penuh
acara tersebut. Dia
menjelaskan tujuan dan misi UKP yakni mendorong kerja sama, dialog, dan dialog antar pemuka agama, karena berperan penting. “Tidak mungkin hal tersebut dilakukan UKP sendiri, melainkan harus ada kerja sama dan sinergi semua komponen di semua level untuk memasyarakatkan bersama gagasan atau ide yang dihasilkan musyawarah besar pemuka agama ini,” kata Syafiq.
menjelaskan tujuan dan misi UKP yakni mendorong kerja sama, dialog, dan dialog antar pemuka agama, karena berperan penting. “Tidak mungkin hal tersebut dilakukan UKP sendiri, melainkan harus ada kerja sama dan sinergi semua komponen di semua level untuk memasyarakatkan bersama gagasan atau ide yang dihasilkan musyawarah besar pemuka agama ini,” kata Syafiq.
Menurut
Wakil Gubernur Lampung, Bachtiar Basri, sarasehan ini menjadi ajang peningkatan
tali silaturahmi dan dialog dari hati ke hati, antara pemuka agama dan tokoh
agama guna membahas masalah strategis. Bachtiar menghimbau para pemuka agama
untuk meningkatkan pembinaan umat dalam membangun mental, spiritual keagamaan,
dan fisik material.
“Hal
tersebut bertujuan agar dapat senantiasa mengedepankan kearifan dan etika.
Saling menghargai, saling tolong menolong sehingga mampu membentengi diri dari
pengaruh negatif upaya memecah belah umat. Saya berharap kita semua bersikap
arif dan bijaksana dalam menjawab permasalahan yang dihadapi umat dan
memberikan perhatian serius terhadap perkembangan moral masyarakat,” kata Wagub
Bachtiar Basri.
Penghargaan
provinsi terbaik penanganan konflik sosial selama tiga tahun berturut-turut
karena Lampung dinilai berhasil menjalankan Tim Terpadu Penanganan Konflik
Sosial. Tim tersebut berkoordinasi dengan TNI, Polri, BIN, dan unsur lain dalam
mencegah, menanggulangi, dan mengantisipasi konflik sosial. Kemudian, mengajak
seluruh masyarakat dan tokoh agama, dan adat, berpartisipasi menjaga stabilitas
dengan selalu menjaga persatuan dan kesatuan. (Humas Prov Lampung)
0 komentar: