Lampung Timur (JL)– Ratusan ribu santri dan alim ulama se-Provinsi Lampung antusias mengikuti silaturahim kunjungan kenegaraan Presiden RI Joko Widodo bersama Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo di Pondok Pesantren Darussalamah Way Jepara, Lampung Timur, Jumat (23/11/2018). Kepada santri, Presiden Jokowi menyampaikan persatuan dan kesatuan bangsa modal paling utama bagi keutuhan bangsa dan negara.
“Saya ingin berpesan Indonesia ini adalah negara besar dengan 263 juta penduduk yang terdiri dari bermacam suku adat tradisi bahasa dan agama yang berbeda atau majemuk dengan 714 suku berbeda yang hidup di 17 ribu pulau,” kata Kepala Negara.
Kondisi ini berbanding jauh dengan negara tetangga Singapura yang hanya empat suku dan Afganistan yang hanya memiliki tujuh suku. “Kalau tidak bisa menjaga persaudaraan dan kerukunan, hati-hati negara ini akan hancur. Oleh sebab itu saya titip pesan jangan sampai bercerai berai. Harus menjaga ukhuwah Islamiah dan wathoniah. Inilah anugerah yang diberikan Allah kepada bangsa Indonesia. Sudah sunnahtullah dan harus dijaga bersama,” kata Presiden.
Jokowi juga bangga semua agama bisa menghadiri silaturahmi dan menunjukkan Provinsi Lampung rukun dan tenteram. “Kedua, saya titip tidak ada gesekan dan konflik. Hati-hati jangan sampai karena pesta demokrasi mengorbanan kerukunan dan persatuan. Biasanya di tahun politik fitnah berseliweran di media sosial. Disaring dulu informasi yang kita terima,” kata Jokowi.
Presiden kembali menegaskan pilihan politik boleh berbeda tapi jangan sampai menjadikan tidak rukun. “Negara kita ini besar dengan masalah masalah besar. Dengan tantangan yang ada, menjadikan negara kita bisa maju seperti negara lain dan Indonesia menjadi lebih baik di mendatang. Saya mengajak kita bekerja keras membangun negara ini karena antar negara itu saingan dan berkompetisi,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara menyampaikan rencana pemerintah membangun SDM melalui Balai Latihan Keterampilan dan Balai Latihan Kerja. “Januari tahun depan akan dibangun 1.000 terlebih dahulu. Skill itu dibutuhkan dalam persaingan dengan megara negara lain. Oleh sebab itu saya ingin kita bekerja keras untuk membangun negara ini dan memenangkan persaingan dengan negara negara lain,” tuturnya.
Kemudian, Jokowi juga mengingatkan soal kebebasan berekspresi dan berpendapat. “Itu boleh boleh saja tetapi kita merupakan negara yang memiliki etika sopan santun dan tata krama, karena kita adalah bangsa yang terkenal dengan sopan santun dan kesopanan,” kata Presiden Jokowi. (*)
Friday, 23 November 2018
Author: jangkhar nusantara
Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.
0 komentar: