Monday, 23 July 2018

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan Semarakkan Festival Kopi Lambar

LAMPUNG BARAT - Panen Raya Kopi sekaligus peresmian kampung kopi yang di kemas dalam Rangkaian Festival Kopi di helat di Pekon Rigis Jaya Kecamatan Air Hitam, Minggu (22/07). Kegiatan diresmikan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan bersama Direktur Jendral (Dirjen) Perkebunan Kementrian Pertanian Bambang M.M dan dihadiri Anggota DPR RI Sudin S.E, Mantan Bupati Lampung Barat 2 Periode Mukhlis Basri, Kadis Perkebunan dan Perternakan Provinsi Lampung Desi Romas, Bupati Lambar Parosil Mabsus dan Wakil Bupati Drs. Mad Hasnurin, Kadis Perkebunan dan Perternakan Lambar Tri Umaryani, Ketua DPRD Lambar Edi Novial, Kapolres Lampung Barat AKBP Tri Suhartanto, Dandim 0422 LB, Letkol Kaveleri Adri Nurcahyo serta OPD Lampung Barat dan Ribuan Masyarakat Petani Kopi.

Acara festival panen kopi tersebut di tandai dengan penandatangan prasasti Kampung Kopi Rigis Jaya oleh ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang dilanjutkan pemukulan gong bahwa telah dibukanya festival kopi Lambar tahun 2018.

Ketua MPR RI asal Lampung tersebut menceritakan terkait masa kecilnya yang berasal dari petani kopi dan lada di Provinsi Lampung ini. Dan bisa jadi Ketua MPR RI juga berasal dari petani kopi dan lada. “Masa kecil saya, saya nanam kopi yang diselingi lada membantu ayah saya, dan itu untuk modal saya sekolah”, ungkapnya.

Pihaknya meminta kepada masyarakat Lampung Barat khususnya untuk jangan minder dengan asal usulnya sebagai anak seorang petani untuk menggapai cita citanya. “Jadi jangan minder jadi anak petani, saya juga jadi Ketua MPR ini berasal dari anak petani kopi dan lada, yang penting mau belajar, mau sekolah dan berusaha, mudah mudahan ada nanti yang jadi Ketua MPR, Kapolri atau Menteri,” imbaunya.

Ia juga meminta kepada pemerintah setempat untuk memperhatikan dan membantu pendidikan kepada anak petani. Dan mengenai kopi yang perlu di atasi adalah tentang tata niaga, disini ditingkat petani sekilo hanya sekitar Rp. 20 ribu tapi di cafe ternama segelas kopi mencapai Rp. 60 ribu bahkan kalau Kopi Luwak sampai 200 ribu per gelasnya. “Jadi yang menjadi PR adalah Tata Niaga untuk masalah kualitas dan produksi saya rasa semakin kesini harus semakin lebih baik”, tandasnya. 

Sebelumnya, festival Kopi Kabupaten Lampung Barat Tahun 2018 ini dibuka tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB di Pekon Gunung Kecamatan Air Hitam, Sabtu (21/07).

Acara yang di helat sangat meriah dengan bintang tamu artis ibu kota anisa bahar dan juga di meriahkan dengan arak-arakan serta disambut dengan tari-tarian adat lampung yang dihadiri ribuan warga Lampung Barat.

Meski cuaca dingin dan sebagian halaman tempat kegiatan digenangi air karena hujan cukup deras pada menjelang petang sebelum seremonial dimulai, tak menyurutkan warga untuk berduyun-duyun meramaikan Festival Kopi.

Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Lampung Desi Romas, menyambut baik kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten Lampung Barat. Pihaknya menyampaikan Festival Kopi merupakan salah satu upaya lebih mengenalkan Lampung Barat sebagai penghasil kopi kepada dunia. Langkah ini diharapkan ke depan akan meningkatkan perekonomian yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan para petani kopi. "Selama ini, kita kurang mem-branding kopi. Dan belum afdol ke Lampung rasanya kalau belum ke Lampung barat", tuturnya.

Mengembangkan kopi tidak sebatas meningkatkan kualitas dan produksi kopi. Tetapi menjadikan Lampung Barat sebagai agrowisata yang menarik bagi para wisatawan lokal maupun asing, tentunya itu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dibutuhkan komitmen bersama antara masyarakat, pengusaha dan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani. "Inilah wujud sinergi pemerintah, petani bersama pelaku bisnis. Karena seyogyanya, kita perlu memiliki komitmen bersama untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi", terangnya.

Sementara itu Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus menyampaikan, sejalan dengan misi 3 kabupaten lampung barat yaitu meningkatkan perekonomian yang berorientasi pada agro-bisnis dan agro-wisata berbasis sumberdaya lokal, salah satu sasarannya adalah meningkatnya pertumbuhan produk domestik regional bruto subsektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian. Subsektor perkebunan cukup mendapat perhatian karena subsektor perkebunan di kabupaten Lambar memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian daerah yang ditunjukkan dengan  kontribusi yang cukup besar terhadap produk domestik regional bruto kabupaten lampung barat.

Selanjutnya dalam upaya pengembangan perekonomian daerah pada subsektor perkebunan, kabupaten lampung barat telah menetapkan beberapa kawasan strategis diantaranya kawasan agropolitan yang didukung oleh klaster industri kopi, pengembangan agro teknopark kopi, kelembagaan spirit coffee dan agrowisata kampung kopi.

Kemudian bupati juga menyebutkan selama ini posisi tawar petani kopi di daerahnya sangat rendah saat berhadapan dengan pembeli kopi. Utamanya berkaitan dengan harga. Informasi terbatas, posisi tawar petani rendah akses. Sistem informasi produk perkebunan unggulan penting. Kita siapkan program peningkatan pascapanen dan kelompok tani. Saatnya rantai tata niaga agar lebih pendek.

Untuk Masalah peremajaan pohon kopi yang usianya sudah cukup tua menjadi faktor penting dalam upaya meningkatkan produksi atau panen kopi. Kemudian untuk akses pembiayaan penting juga sebab permodalan sangat membantu, kemitraan dengan petani butuh yang solid, agar bisa saling menguntungkan.

Lanjut Bupati, Festival kopi lampung barat tahun 2018 ini bertujuan untuk bisa secara langsung mengajak wisatawan untuk melihat dan memetik hasil panen kopi masyarakat dikebun kopi, memberikan pengalaman yang berbeda kepada tamu dan wisatawan yang berkunjung sekaligus memperkenalkan budaya atau tradisi masyarakat lokal dalam mengelola kebun kopinya.

Kemudian dalam kegiatan panen raya ini akan ditampilkan bagaimana memetik buah kopi bersama 10.000 petani kopi, pengelolaan kopi dari hulu sampai hilir serta kegiatan-kegiatan lain yang mendukung budidaya kopi, antara lain kegiatan peremajaan kopi, fasilitasi pasca panen kopi, desa mandiri benih kopi serta integrasi dengan sektor peternakan. Diharapkan melalui moment panen raya, ini juga merupakan salah satu tanda syukur kepada Tuhan YME karena melimpahnya hasil panen. "Semoga digelarnya Festival Kopi ini dapat meningkatkan semangat petani untuk bekerja lebih giat sehingga produksi dan produktivitas komoditas kopi masyarakat petani kopi Lambar lebih maksimal", pungkasnya.(Fb)

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: