Gubernur Lampung M Ridho Ficardo menuturkan bahwa, observatorium di Bosca merupakan observatorium yang masih terbilang jaman bambu runcing, maka itu kenapa kedepan di Lampung kita bangun observatorium yang lebih baik dan terbaik yang mampu menggantikan Bosca,”katanya.
“Kita maksimalkan observatorium Lampung bisa bertahan selama 100 tahun kedepan,yang menjadi central otonomi atau sebagai Kompleks terpadu yang pertama di Indonesia, hanya ada di Lampung,” kata Ridho.
Akan menjadi pembangunan sebagai Iconik yang untuk menjadikan sebagai Internasional Icon yang berada di Provinsi Lampung,” jelanya.
Multyplayer efeknya begitu banyak,yang akan merubah pembangunan di berbagai sektor baik sektor industri, koperasi maunpun sektor pertanian dan perkebunan, sektor ekonomi kreatif dan masih banyak lagi,” ungkapnya.
Pemprov Lampung sangat menyambut baik peluang pembangunan Observatorium dalam mewujudkan kemandirian Teknologi untuk menjadikan Lampung maju, sejahtera dan berdaya saing,” paparnya.
“Nantinya akan kita jadikan sebagai Icon bukan hanya untuk Asia akan tetapi secara Internasional,” jelas dia.
Hadir dalam Konferensi pers dalam mewujudkan pembangunan Observatorium, Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Budhi Darmawan, Kepala Dinas Pengairan Edarwan, Kepala Balitbang daerah Irsan Mulyadi, Rektor Itera Ofyiar, Guru besar ITB Prof. Hakim.
Secara.otonomi, kata Hakim, Observatorium di Lampung nantinya akan berfungsi bukan hanya di malam hari, akan tetapi bisa digunakan di siang hari, ini uniknya.
“Bosca hanya digunakan di malam hari tidak disiang hari,” kata Hakim.
Kepala Dinas PU dan Tata Ruang pemprov Lampung Budhi Darmawan mengatakan, awalnya pemprov membuka jalan menuju arah lokasi, di tahun 2018 pemprov Lampung telah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 milliar.
Untuk pembangunan jalan kami telah menyiapkan anggaran sebesar Rp23 milliar pada anggaran APBDP tahun 2018, tandas dia.
Sementara, Kepala Dinas Pengairan Edarwan menambahkan, akses insfrastruktur jalan merupakan dasar pekerjaan sebagai akses jalan, karna persiapan anggaran harus disesuaikan, kata dia.
Selain itu lahan yang telah disiapkan seluas 30 hektar, singkat dia.
Menurut dia, pada mata anggaran perubahan proses kegiatan kelanjutan pembangungunan akan terus berjalan, sehingga target selesai tepat waktu di tahun 2019 mendatang,”ungkapnya. (R)
0 komentar: