Banten-Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) Pemerintah Provinsi Banten melalui Biro kesejahteraan rakyat (Kesra) sekretariat daerah Provinsi Banten menggelar penguatan pendidikan karakter santri
Peranan para ulama dan santri di tanah Banten tidak bisa dipungkiri, mulai dari perjalanan sejarah pengusiran penjajah sampai sekarang sebagai pengawal menegakkan sendi sendi spiritual islam di semua tatanan kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut diungkapkan Kepala Biro Kesra Provinsi Banten Irvan Santoso saat membuka acara Penguatan Pendidikan Karakter Santri di Taman Hutan Raya (Tahura) Carita, Senin (6/11).
Dikatakan Irvan yang juga selaku penanggung jawab kegiatan Hari Santri Nasional, bahwa Pemerintah Provinsi Banten menginginkan santri tidak hanya memiliki skill spritual keagamaan saja, melainkan jauh dari pada itu yaitu harus memiliki skill lain yang mampu mensejahterakan kehidupan santri tersebut.
“Dengan kita menyelenggarakan kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter Santri di Taman Hutan Raya (Tahura) Carita Banten pada tanggal 6-8 November 2017 yang dikemas dengan tema Tadabur, Tafakur dan Tasyakur ini, momentum untuk santri agar lebih kuat dan berbuat yang terbaik untuk Provinsi Banten,” ujarnya.
Ditambahkan Alumnus Fakultas Kehutanan IPB ini, bahwa pada dasarnya, santri sudah memiliki modal yang kuat untuk menjadi pondasi awal dari sifat yang memang harus dimiliki santri pada umumnya.
Namun tak cukup demikian, peningkatan skill lain juga harus tetap dikedepankan agar nilai masyarakat tentang kemampuan santri selama ini yang dibilang hanya condong kepada keagamaan, ternyata lebih dari itu, baik soal pertanian dan tekhnologi para santri pun mumpuni.
“Santri sudah punya modal jujur, modal kuat dan modal disiplin. Tinggal didandani dengan modal praktek dan keinginan,” ujarnya.
Kedepan sambung Irvan, pendidikan penguatan karakter santri ini tidak akan hanya difokuskan kepada satu titik yakni keagamaan, tapi juga akan dikembangkan kepada sektor sosial kemasyarakatan.
“Untuk itu santri yang turut hadir disini akan kami bekali dengan pelatihan keterampilan dengan tekhnik budidaya yang sederhana dan untuk dikembangkan di pesantren masing masing. Jadi, kita akan menggedor dulu tentang pembekalan pelatihan keterampilan tekhnologi yang sederhana,” tutur Irvan.
Kepala Biro Kesra ini juga menambahkan, tekhnik dasar yang bakal diterapkan, misalnya berbentuk pelatihan pembudidayaan tanaman cabe, padi organik, lele dan lainnya. Jika sudah bervolume besar, pihaknya akan menjembatani dan membangunkan kerjasama antara pihak santri dan pihak dinas terkait.
“Kita akan adakan kerjasama kolaboratif antara Biro Kesra, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Kelautan dengan setiap pesantren,” ucapnya.
Dengan demikian, dirinya berusaha ke depan, agar seluruh pondok pesantren yang turut serta dalam acara ini, bisa mendapatkan bantuan dana stimulan sebesar Rp20 juta dan dana tersebut harus diperuntukan sebagai modal untuk mengembangkan sektor usaha yang dipilih setiap pondok pesantren masing-masing.
“Bantuan tersebut berbentuk peralatan, baik peralatan pertanian maupun perikanan. Tergantung sektor apa yang digarap ponpes masing-masing dan tentunya sesuai dengan potensi yang ada,” jelasnya.
Irvan juga menambahkan, saat ini Biro Kesra dan Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten sedang membuat cluster pondok pesantren yang sesuai dengan tupoksinya.
“Nanti bakal ada potensi niaga yang kita kembangkan, ada juga potensi industri kecil, ini sekarang lagi kita petakan terlebih dahulu. Beriringan dengan pemetaan, juga sambil menjalankan list-listnya sudah ada yang masuk juga,” tutupnya.(rls)
Friday, 10 November 2017
Author: jangkhar nusantara
Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.
0 komentar: