Thursday, 12 October 2017

Universitas Prasetiya Mulya Siap Cetak Enterpreuner Muda

Bandarlampung- Kabar gembira bagi mahasiswa yang ingin menjadi pebisnis muda, Universitas Prasetiya Mulya Jakarta siap mencetak para enterpreuner muda yang mampu berdaya saing.

Student Recruitment Advisor Barry C. Setiyadi mengatakan, Universitas Prasetiya Mulya Jakarta menghadirkan sekolah bisnis pertama yang berdiri sejak tahun 1982, awal berdiri nama Universitas Prasetiya Mulya Jakarta adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), kemudian berdasar keputusan Menristekdikti dengan nomor 87/KPT/I/2015 STIE bertransformasi menjadi Universitas Prasetiya Mulya Jakarta.

"Visi dan misi Universitas Prasetiya Mulya Jakarta adalah bagaimana bisa berkontribusi di Indonesia dengan melahirkan enterpreneur muda. Dikarenakan pertumbuhan pebisnis muda cukup menghkwatirkan di Indonesia, kita masih masuk kategori negara berkembang, bukan negara maju," kata Barry, Kamis (12/10/2017).

Barry berujar, total program study yang ada di Universitas Prasetiya Mulya, untuk masing-masing fakultas ada 14 prodi dan sudah menghasilkan lebih dari 6000 alumni jenjang S1 dan S2.

"Kita ingin mencetak mahasiswa yang menjadi pebisnis bukan pekerja," tambahnya.

Ia menuturkan, untuk estimasi biaya kuliah selama 4 tahun sekitar Rp 235 juta, di Universitas Prasetiya Mulya juga memiliki beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dengan 2 cara, yaitu khusus biaya pendidikan dengan cara calon mahasiswa mengikuti tes dan mendapat nilai baik,  serta ada beberapa tahapan, seperti diskusi, presentase dan lain-lain.

Ada juga beasiswa Bakti Indonesia yang dikhususkan untuk siswa kurang mampu yang diberi tempat tinggal, uang saku dan uang buku di tiap semester.

"Itu kesempatan yang kami berikan pada siswa berprestasi. Biaya kuliah bisa gratis jika memperoleh beasiswa," ucapnya.

"Sedangkan kuota beasiswa 5 persen dan kami juga melihat potensi dari calon siswa," tambahnya.

Kebanyakan kata Barry, lulusan Universitas Prasetiya Mulya mahasiswa terbaik, dikarenakan dengan mengikuti banyak jenjang masuk dan jenjang pendidikan yang harus diikuti mahasiswa dan berkopetisi sesama mahasiswa.

"Kami juga menyiapkan mental pekerja dengan baik, jadi bukan hanya akademiknya saja," imbuhnya. (**)

SHARE THIS

Author:

Etiam at libero iaculis, mollis justo non, blandit augue. Vestibulum sit amet sodales est, a lacinia ex. Suspendisse vel enim sagittis, volutpat sem eget, condimentum sem.

0 komentar: