Showing posts with label ekonomi. Show all posts
Showing posts with label ekonomi. Show all posts

Saturday, 10 February 2018

Ridho : Agor Industri Menopang Perekonomian Lampung Tengah

Ridho : Agor Industri Menopang Perekonomian Lampung Tengah

Lampung Tengah-Wilayah Lampung Tengah, terutama wilayah Bandarjaya, perekonomian masyarakatnya berkembang karena ditopang oleh agro industri, seperti GGF dan lain sebagainya.

Demikian disampaikan Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tingkat Nasional di aula kantor GGF, Lampung Tengah, Jumat (9/2/2018) sore.

Gubernur Ridho Ficardo yang hadir bersama Wakil Gubernur Bachtiar Basri juga meminta Great Giant Food (GGF) untuk dapat lebih mengembangkan dan memperbesar kapasitas perusahaan untuk dapat lebih memajukan pertumbuhan perekonomian daerah di Lampung Tengah.

Terlebih menurut Gubernur Ridho, masyarakat Lampung Tengah sangat tergantung dengan Perusahaan-perusahaan Agro industri seperti GGF.

“Kalau Agro Industri ini ditutup, masyarakat akan kehilangan mata pencaharian. Bandarjaya bisa jadi isinya rampok semua. Karena masyarakatnya berpenghasilan dari perusahaan tersebut,” papar Ridho.

Oleh karena itu, Gubernur Ridho mengucapkan terimakasih kepada manajemen GGF yang telah mempekerjakan puluhan ribu masyarakat Lampung, khususnya Lampung Tengah, untuk menekan angka pengangguran dan kriminalitas.

Sementara itu Managing Director GGF, Wayan Ardana mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo bersama Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri atas kunjungannya ke GGF.

“Terimakasih atas kunjungannya, kita berharap kehadiran pak Gubernur dan Wakil Gubernur memberikan suatu nuansa penuh damai," katanya.

Selain itu wayan juga mendukung tiga program strategis Pemprov Lampung yang digulirkan oleh Gubernur Ridho. yakni mempekuat ketahanan pangan sebagai basis pertanian. mengembangkan kawasan indsutrialisasi dan pengembangan pariwisata di Lampung.

Wayan Ardana juga menerangkan, bahwa GGF sebagai perusahaan Agro Industri modern telah memasarkan produk unggulan Provinsin Lampung sejak 1970-1980 dan sudah memasuki persaingan internasional .

"Dulu GGF perusahaan nomor 3 di dunia. Mungkin karena dukungan Pak Gubernur beserta ustad dan kiyai yang hadir pada acara hari ini, sehingga perusahaan ini telah menjadi nomor satu di dunia," pungkasnya.(r) 

Tuesday, 6 February 2018

Gubernur Ridho Resmikan Jembatan Gantung  Darurat di Way Jepara

Gubernur Ridho Resmikan Jembatan Gantung Darurat di Way Jepara

Lampung Timur-Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo kembali resmikan jembatan gantung darurat untuk masyarakat Lampung di desa Braja Emas, Way Jepara, Lampung Timur, Selasa (06/02/2018) siang.

Jembatan gantung ke-8 sepanjang 58 meter tersebut diinisiasi oleh Gubernur Ridho dan dibangun secara gotong royong siang dan malam oleh masyarakat setempat, relawan Vertical Rescue Indonesia Lampung, Tagana, santri pondok pesantren, tokoh masyarakat Braja Emas dan Braja Gemilang, dan Pramuka Peduli.

Gubernur Ridho menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung telah banyak membangun jembatan di berbagai daerah di Lampung untuk membuka akses jalan dan membantu masyarakat. "Jembatan di Way Jepara ini dibutuhkan oleh anak-anak sekolah dan memotong jarak tempuh, serta digunakan oleh para petani untuk ke sawah," Jelas Ridho.

"Saya beserta jajaran pemerintah Provinsi Lampung telah banyak membangun jembatan, dari jembatan gantung sampai jembatan beton. Tetapi saya lebih senang hadir di sini karena jembatan ini di bangun atas dasar kebersamaan. Jembatan yang menjembatani kebersamaan kita semua." papar Ridho

Lebih lanjut Gubernur Ridho, menyatakan bahwa jembatan tersebut adalah simbolisasi dari bentuk kedisiplinan masyarakat. "Karena Merawat jembatan ini adalah merawat kebersamaan." katanya

Pak Triwoto (70) warga desa Braja Emas, Kecamatan Way Jepara mengungkapkan bahwa dulu daerah tersebut merupakan rawa dan masih ada buaya sampai sekarang. 

"Dulu disini rawa, sampai sekarang masih ada buayanya, jadi kami kesulitan menyeberang untuk ke sawah atau ke kebun. Alhamdulillah sudah dibikinin jembatan sama pak Ridho, kami warga sangat berterimakasih." ungkapnya

Sementara itu Eni Suprihatin (50) warga desa Braja Emas lainnya menyatakan bahwa untuk mengambil hasil bumi di Desa sebelah dirinya sangat keberatan, terutama jika sudah turun hujan.

"Kalau sudah turun hujan repot mas, banjir. Mau nyebrang susah, tapi kalau sudah ada jembatan gantung gini ya enak. Terimakasih pak Gubernur." katanya.(mrf) 

Thursday, 9 November 2017

Dprd Lampung Berharap UMP Disesuaikan dengan Kondisi Perekonomian

Dprd Lampung Berharap UMP Disesuaikan dengan Kondisi Perekonomian


LAMPUNG : Ketua DPRD Lampung, Dedi Afrizal berharap kenaikan Upah Miminum Provinsi (UMP) sudah disesuaikan dengan kondisi perekonomian di Lampung.
“Dalam penetapan UMP ini kan kita tidak pernah terlibat dan dilibatkan disitu. Tapi kita sih berharap kenaikan UMP yang sudah ditetapkan itu sudah disesuaikan kondisi yang ada,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (09/11/2017).
Ia menjelaskan, dalam penetapan UMP tersebut pemerintah sudah mempunyai kalkulasi sendiri untuk menghitung berapa besaran UMP Lampung.
“Selain itu pemerintah pasti juga melibatkan unsur perwakilan perusahaan dan unsur persatuan buruh dalam menetapkan UMP. Jadi saya rasa bisa sesuai lah penetapan UMP ini,” jelasnya.
Terkait adanya demo penolakan UMP, Dedi tetap mengapresiasi upaya para demonatran. Menurutnya, hal tersebut wajar dilakukan dalam upaya memperoleh upah yang lebih layak.
“Ya itu biasa-biasa saja. Tapi kita tetap berharap penetapan UMP ini sudah sesuai,” tukasnya. (Lpro) 

Friday, 13 October 2017

Mustafa Kembangkan Budidaya Pisang Rajabulu

Mustafa Kembangkan Budidaya Pisang Rajabulu

Lampung Tengah – Bupati Lampung Tengah DR. Ir. Mustafa melakukan panen raya pisang rajabulu di Kampung Gunung Batin Kecamatan Terusan Nunyai Lampung Tengah, Jumat, 13/10/2017.

Budidaya pisang rajabulu ini menjadi salah satu bagian dari program one zone one product yang digulirkan Bupati Mustafa dalam rangka menjaga stabilitas harga pertanian di Lampung Tengah.

Pengembangan budidaya pisang rajabulu ini, Mustafa menjalin kemitraan dengan parusahaan PT. GGF (Great Giant Food). Disini perusahaan berperan melakukan pendampingan, bantuan bibit, pinjaman lunak pupuk dan membantu pemasaran.

“Program one zone one product bertujuan untuk mencegah inflasi atau menjaga stabilitas harga pertanian. Agar harga tidak anjlok, petani tidak boleh menanam satu jenis produk saja, tapi harus banyak varietas. Jadi produksi stabil, harga juga aman,” jelasnya.

Anjloknya harga singkong beberapa bulan lalu Rp 300-400/kg diharapkan tidak akan terulang lagi dengan pembagian varietas tanaman di tiap kecamatan. Seperti di Kotagajah dikembangkan bawang merah, Punggur dikembangkan nanas, Seputih Agung budidaya kencur, Anak Tuha dengan jengkol dan varietas lainnya.

“Yang pasti petani diarahkan untuk tidak hanya menanam singkong, padi atau jagung. Dampaknya ketika panen, pasokan melimpah harga anjlok. Karenanya tanaman petani harus lebih variatif, sehingga produksi stabil dan begitu juga harganya,” ujar Mustafa,

Tak hanya PT. GGF, kedepan pihaknya juga akan mengajak perusahaan-perusahaan di Lampung Tengah untuk bisa menjadi mitra petani. Perusahaan diharapkan tidak hanya fokus mencari keuntungan sendiri tanpa memberdayakan masyarakat sekeliling.

“Kehadiran perusahaan harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekelilingnya. Saya minta PT. GGF fokus memberdayakan petani di Lampung Tengah. Begitu juga perusahaan-perusahaan lainnya, saya harap ada kontribusi yang bermanfaat untuk masyarakat,” pungkasnya.

Perawatan Mudah, Potensi Keuntungan Hingga Rp 51 Juta

Sementara itu Willy Soegiono, Government Relation PT. GGP menerangkan program kemitraan yang dibangun dengan masyarakat tidak lagi berkonsep CSR (Corporate Social Responsibility), melainkan CSV (Creating Share Value) yang penekanannya membangun keunggulan kompetitif pada masyarakat. 

Budidaya pisang rajabulu sangat menguntungkan dan potensi pasar tak hanya lokal, tetapi internasional. “Ini masa percobaan. Di Lampung Tengah sudah ada 3 hektar yang sudah kita budidayakan pisang rajabulu. Target kami seluas-luasnya. Untuk pemasaran juga akan kami bantu, pasar kami sudah ekspor ke Singapura dan Malaysia. Kedepan merambah China,” jelasnya.

Di tahun pertama, panen pisang rajabulu bisa dilakukan satu kali. Ditahun kedua bisa 2-3 kali dan terus berkembang ditahun-tahun berikutnya. “Potensi keuntungan di tahun pertama Rp 14 juta, tahun kedua Rp 47 juta dan tahun ketiga bisa Rp 51 juta. Perawatan cukup mudah, hanya butuh air yang cukup dan perawatan dari hama,” papar Willy.

Sejalan dengan program Bupati Mustafa, Willy menegaskan PT. GGP berkomitmen untuk bisa tumbuh bersama dengan masyarakat, khususnya dalam hal kesejahteraan. “Tidak hanya pisang rajabulu, kedepan bisa kita kembangkan varietas tanaman lainnya yang bisa menguntungkan masyarakat. Dengan ini kita bisa bersama-sama membangun kemandirian dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.(*)

Thursday, 14 September 2017

KSEI Sosialisasikan Manfaat Fasilitas AKses

KSEI Sosialisasikan Manfaat Fasilitas AKses

BANDARLAMPUNG : PT Kustodian Sentral Efek Indinesia (KSEI)  menggelar sosialisasi dan edukasi fasilitas Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKses)  di Rumah Makan Kayu,  Bandarlampung, Kamis 14 September 2017.

Acara sosialisasi ini merupakan bagian dari kegiatan sosialisasi di berbagai daerah.  Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama KSEI dan Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Dalam rilisnya,  Corporate Communicatiins KSEI,  Adisty Widyasari mengatakan,  sosialisasi ini diharapkannya bisa memberikan informasi kepada  masyarakat  Lampung  mengenai pentingnya pemantauan porfolio investasi secara langsung. 

Ditambahkan Adisty,  sosialisasi dan edukasi ini sejalan dengan kampanye Yuk Nabung Saham yang diselenggarakan regulator pasar modal untuk meningkatkan jumlah investor.

"Khususnya investor  domestik. peningkatan  investor domestik di pasar modal menunjukkan hasil positif dan tercatat sejak akhir 2016 investor domestik telah menguasai kepemilikan aset pasar modal, " jelasnya. (rilis)